Senin, 29 April 2013

Anda ingin kuliah Technopreneur? Cyber Business Institute yang paling oke


    Buat kalian kalian yang ingin kuliah technopreneur di bogor,nah tentunya harus di catat nih mulai dari sekarang di bogor juga ada dong tempat kuliah technopreneur yang gak kalah keren sama tempat kuliah yang lain nya.Kampus technopreneur Cyber Business Institue menginspirasikan lahirnya para technopreneur yang bukan sekeder handal di bidang industri kreatif terutama Web, Grafis dan Animasi saja tetapi di sini kita di beri bimbingan oleh dosen dosen master untuk membuat perusahaan sendiri (berwirausaha) tapi bukan itu aja pokonya masih banyak lagi deeh. keren kan!!!!

MENUJU SUKSES DALAM 1 TAHUN DI CYBER BUSINESS INSTITUTE

Management Development (MD)

Management Development merupakan Program Profesional 1 Tahun Technopreneur yang dirancang untuk melahirkan para profesional di bidang Desain dan Pemrograman website. Selain sebagai profesional, peserta program ini ditargetkan mampu menciptakan lapangan kerja dengan kemampuan IT dan Bisnis yang didapatnya selama belajar di Cyber Business Institute. Program-program Cyber Business Management and Development (MD)

Desain Komunikasi Visual (DKV)

Program Desain Komunikasi Visual yang diadakan Cyber Business Institute untuk melahirkan calon profesional dan calon business owner di bidang GRAFIS dan MULTIMEDIA ANIMASI. Cyber Business Visual Communication Design memiliki kurikulum yang berbobot di dunia broadcasting and visual communication

- Digital Illustration
Bagaimana memahami dasar pembuatan ilustrasi dan layout menggunakan software berbasis vektor.
- Digital Imaging
Mempelajari Teknik optimasi dan memperbaiki foto digital dan juga mempelajari efek digital.
- 2D Animation
Diperkenalkan animasi slow motion dengan mengintegrasi suara, ilustrasi, foto dan video sederhana serta peserta mempelajari penerapan dasar – dasar animasi 2D.
- Intro To Business
Disini kamu-kamu diajak untuk lebih dalam melihat peluang bisnis masa depan.
 - Fotografi & Videografi
Bekal pemahaman tentang teknik-teknik pengambilan gambar statis maupun objek bergerak. Serta diberikan teknik reportase.
- Digital Video & Audio
Memperkenalkan prinsip video editing dan pembuatan efek visual. Mempelajari seputar teknik editing, capture video dan output, serta efek transisi, animasi video dan teknik editing suara.
- Etika Bisnis
Mempelajari tentang cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
- 3D Visualization
Mempelajari modeling basic menggunakan 3D studio MAX serta penerapan material.
- 3D Animation
Peserta mempelajari penerapan dasar – dasar animasi 3D.
- Visual Effects 
Memperkenalkan pembuatan efek visual dengan mempelajari teknik untuk membuat efek visual yang menakjubkan dan motion graphic design dengan kualitas broadcast.
- Creative Thinking
Poin penting dalam pembelajaran ini adalah bagaimana kita dapat memahami konsep, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, dan mengkomunikasikan gagasan sebagai pembekalan menjadi seorang Technopreneurship.

Beberapa hasil karya mahasiswa DKV Cyber Business Institute




Senin, 22 April 2013

Coreporate identity

Pengertian Corporate Identity
Berhubung sekarang2ini lagi buat Tugas akhir,jadi ane mau bahas sedikit tentang "coreporate identity" itu judul yang ane ambil coy di Tugas akhir ane.
Corporate Identity (CI) adalah "persona" dari suatu korporasi yang disesuaikan dengan pencapaian terhadap sasaran bisnis secara obyektif, pada umumnya seringkali dimanifestasikan melalui branding atau digunakan sebagai merek dagang.
Corporate identity dihadirkan ketika suatu perusahaan/organisasi atau kelompok kepemilikan suatu perusahaan/organisasi berusaha secara bersama membangun filosofi perusahaan/organisasi tersebut.
Secara riil  Corporate identity dapat diwujudkan berupa kultur organisasi/perusahaan atau kepribadian dari organisasi/perusahaan tersebut. Pada intinya, bertujuan agar masyarakat mengetahui, mengenal, merasakan dan memahami filosofi-filosofi perusahaan/organisasi tersebut. (Balmer, 1995).
Secara riil  Corporate identity dapat diwujudkan berupa kultur organisasi/perusahaan atau kepribadian dari organisasi/perusahaan tersebut. Pada intinya, bertujuan agar masyarakat mengetahui, mengenal, merasakan dan memahami filosofi-filosofi perusahaan/organisasi tersebut. (Balmer, 1995).
Corporate Identity terdiri dari tiga bagian yang digunakan dalam bermacam cakupan:
  • Corporate Visual (logo, uniform dsb)
  • Corporate Communication (iklan, public relations, informasi dsb)
  • Corporate Behavior (nilai-nilai internal, norma-norma dsb)
Fungsi Corporate Identity
 Fungsi dari corporate identity ini adalah untuk membuat sebuah perusahaan tampil sebaik mungkin. Sama halnya jika sebuah perusahaan mendandani dan meminta para karyawannya tampil sebaik mungkin secara fisik. Kesan pertama yang diciptakan oleh sebuah perusahaan (atau seseorang) merupakan kesan yang tidak bisa dilupakan selamanya. Jika kesan pertama buruk maka seterusnya masyarakat akan memberi cap yang buruk pula selamanya, meskipun perusahaan tersebut berkualitas sekalipun
Apa yang Bisa Dilakukan oleh Corporate Identity?
            Barangkali kita bisa berpikir bahwa dengan mengganti corporate identity maka efek yang dihasilkan bisa secepat kita mendandani seseorang. Katakanlah kita ambil seorang gelandangan, kemudian kita suruh dia mandi, mengirimnya ke salon untuk perawatan rambut dan tubuh, memakai parfum, diberikan pakaian yang bagus dan kemudian kita berharap penampilannya seperti seorang top executive.
            Namun apakah semudah dan secepat itu corporate identity mengubah citra perusahaan? Tentu tidak! Mengubah secara visual tidak serta merta mengubah kenyataan tampilan kinerja perusahaan yang buruk. Tidak mungkin kita mengubahnya dalam sekejap. Semua harus melalui sebuah program lengkap dan terintegrasi. Untuk menjadi perusahaan yang sukses maka sebuah perusahaan harus tampil seperti perusahaan yang sukses. Namun begitu perusahaan yang berkualitas tetapi berpenampilan seperti perusahaan yang tidak berkualitas maka sama saja berada pada sebuah situasi yang sulit di pasar.
Siapa Sasaran Corporate Indentity?
            Umumnya orang mengira bahwa sasaran program corporate identity ini hanyalah konsumen dan calon konsumen saja. Sebenarnya ada beberapa sasaran yang bisa dituju oleh program corporate identity ini:
  1. konsumen dan calon konsumen
  2. karyawan perusahaan tersebut
  3. calon karyawan maupun pensiunan perusahaan tersebut
  4. pemerintah
  5. mitra perusahaan, supplier dan pemegang saham
  6. masyarakat umum
  7. pesaing
Corporate Identity: yang Bisa Dilakukan dan Tidak Bisa Dilakukan
            Sebuah program corporate identity walaupun dibuat sebaik dan sesukses mungkin tidak akan membuat perusahaan yang buruk menjadi baik secara tiba-tiba. Atau membuat konsumen datang berbondong-bondong untuk membeli produk perusahaan hanya karena corporate identity-nya berubah. Namun begitu corporate identity dapat melakukan beberapa hal:
  1. Mengurangi biaya program komunikasi dengan standarisasi visual.
  2. Membuat calon konsumen berpikir bahwa sebuah perusahaan adalah perusahaan yang modern, berorientasi teknologi tinggi, terpercaya atau apapun citra yang diinginkan. Tentu saja disesuaikan dengan kemampuan realitas yang ada.
  3. Membantu menarik calon karyawan yang potensial untuk melamar di perusahaan tersebut.
  4. Membantu memberikan pengaruh kepada pemerintah atau pihak ketiga lainnya (bank, investor dan lain-lain).
  5. Membantu memenangkan persaingan.
  6. Meningkatkan citra perusahaan secara internal
Corporate identity dapat membantu perusahaan meningkatkan beberapa hal seperti di atas. Namun corporate identity tidak dapat membuat sebuah perusahaan yang terpuruk menjadi perusahaan yang sukses secara tiba-tiba.
Sumber : http:// gogorb angsa.wordpress2.com
Gambar Corporate Identity

  
Kami adalah Tata Warna
Sejak 2008 Kami dipercaya oleh beragam Perusahaan di Indonesia. Spesialisasi Tata Warna adalah layanan konsep dan desain : Website | Company Profile | Corporate Identity | Desain Grafis | Animasi | Video | Multimedia | dan kebutuhan desain lainnya.
Semoga bermanfaat yahh
sumber : http://cd-template-flash23.blogspot.com/2011/11/seberapa-pentingnya-peran-corporate.html


Label : Corporate Identity, Design Corporate Identity, Inspirasi Corporate Identity

Filosofi design

Graphic Design, Antara Estetika dan Filosofi


Orang zaman purba menuangkan ide-ide desain di dinding-dinding goa dengan tujuan berkomunikasi. Pada dasarnya, ilmu desain grafis itu tidaklah se-rumit seperti yang dibayangkan orang selama ini. Bahkan anak Play Group sekalipun sudah mempunyai naluri untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikannya melalui desain!!! Intinya, semua orang mempunyai naluri yang sama dalam hal desain grafis.



Semua produk desain dari yang saya tulis diatas, menurut saya sudah memenuhi syarat desain, karena mereka mempunyai nilai keindahan dan tentunya memiliki arti.
Lalu? apa fungsinya designer???
Seorang Graphic Designer seperti saya fungsi dan tugasnya hanyalah untuk "mempertegas" makna dan keindahan dari sebuah konsep. Selain itu seorang Graphic Designer dituntut untuk bisa Meng-konversi sebuah konsep ataupun materi menjadi sebuah tampilan baik berupa gambar,  dan susunan huruf ataupun gabungan dari keduanya.

Sebagian besar orang, hanya mengutamakan keindahan dari desain tanpa mementingkan makna yang akan disampaikannya. Padahal sebuah keindahan itu sifatnya relatif, saya bisa saja menyebut sebuah WC umum di pinggir sungai itu indah tapi belum tentu orang lain akan berpendapat sama dengan saya, logis kan?
Intinya, apa yang bisa kita bilang bagus, belum tentu bagus juga buat orang lain.

ESTETIKA DALAM DESAIN

Estetika adalah cabang ilmu yang membahas masalah keindahan. Bagaimana keindahan bisa tercipta dan bagaimana orang bisa merasakannya dan memberi penilaian terhadap keindahan tersebut. Maka filsafat estetika akan selalu berkaitan dengan baik dan buruk, indah dan jelek. Bukan berbicara tentang salah dan benar seperti dalam epistemologi.
Secara etimologi, estetika diambil dari bahasa Yunani, aisthetike yang berarti segala sesuatu yang dapat dicerna oleh indra. Estetika membahas refleksi kritis yang dirasakan oleh indera dan memberi penilaian terhadap sesuatu, indah atau tidak indah, beauty or ugly. Estetika disebut juga dengan istilah filsafat keindahan.
Emmanuel Kant meninjau keindahan dari 2 segi, pertama dari segi arti yang subyektif dan kedua dari segi arti yang obyektif.
  • Subyektif: Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat. 
  • Obyektif: Keserasian dari suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh obyek ini tidak ditinjau dari segi gunanya. 

Immanuel Kant,
sarana kejiwaan yang disebut cita rasa itu berhubungan dengan dicapainya kepuasan atau tidak dicapainya kepuasaan atas obyek yang diamati. Rasa puas itu pun berkaitan dengan minat seseorang atas sesuatu. Suatu obyek dikatakan indah apabila memuaskan minat seseorang dan sekaligus menarik minatnya. Pandangan ini melahirkan subyektivisme yang berpengaruh bagi timbulnya aliran-aliran seni modern khususnya romantisme pada abad ke-19.

Al-Ghazali,
keindahan suatu benda terletak di dalam perwujudan dari kesempurnaan. Perwujudan tersebut dapat dikenali dan sesuai dengan sifat benda itu. Disamping lima panca indera, 
untuk mengungkapkan keindahan di atas Al Ghazali juga menambahkan indra ke enam  yang disebutnya dengan jiwa (ruh) yang disebut juga sebagai spirit, jantung, pemikiran, cahaya. Kesemuanya dapat merasakan keindahan dalam dunia yang lebih dalam yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama.
Kaum materialis cenderung mengatakan nilai-nilai berhubungan dengan sifat-sifat subjektif, sedangkan kaum idealis berpendapat nilai-nilai bersifat objektif. Andaikan kita sepakat dengan kaum materialis bahwa yang merupakan nilai keindahan itu merupakan reaksi-reaksi subjektif, maka benarlah apa yang terkandung dalam sebuah ungkapan
Mengenai masalah selera tidak perlu ada pertentangan
Sama seperti halnya orang-orang yang menyukai lukisan abstrak, jika sebagian orang mengatakan lukisan abstrak aneh, maka akan ada juga orang yang mengatakan bahwa lukisan abstrak itu indah. Reaksi ini muncul dalam diri manusia berdasarkan selera. Sama halnya seperti masalah WC Umum tadi :D
Pada akhirnya pembahasan estetika akan berhubungan dengan nilai-nilai sensoris yang dikaitkan dengan sentimen dan rasa. Sehingga estetika akan mempersoalkan teori-teori mengenai seni.

FILOSOFI DALAM DESAIN

Kata filosofi berasal dari perkataan yunani “philos” (cinta) dan “sophia” (kebijaksanaan)
dan berarti cinta kebijaksanaan. Filosofi adalah tidak sama artinya dengan kebijaksanaan, atau
hanya studi tentang kebijaksanaan; lebih dari pada itu, ia adalah mencintainya. Implisit dalam
suatu cinta ada pengejaran, dan karena alasan ini para filsuf biasanya mengatakan karya mereka
sebagai “pengejaran kebijaksanaan”, atau lebih sering dikatakan sebagai “pengejaran kebenaran”

(Van Cleve Morris, 1963).
Filosofi dapat didekati atau didefinisikan, sekurang-kurangnya dari empat sudut pandang
yang berbeda, yang lebih bersifat suplementari dari pada kontradiktori. Masing-masing sudut
pandang perlu diingat sebagai suatu pemahaman yang jernih mengenai makna filosofi 

(Harold H. Titus, 1970) :
  1. Filosofi adalah suatu sikap pribadi terhadap hidup dan alam semesta, 
  2. Filosofi adalah suatu metode pemikiran reflektif dan pengkajian yang berdasarkan pertimbangan
    yang sehat, 
  3. Filosofi adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan yang
    menyeluruh,
  4. Filosofi adalah analisis logis mengenai bahasa dan penjernihan arti dari katakata
    dan konsep-konsep, 
  5. Filosofi adalah sekelompok masalah dan juga teori-teori tentang
    pemecahan masalah-masalah ini.
Dengan dalil-dalil yang saya kumpulkan dari mana-mana, Desain Grafis itu sangatlah kompleks. Harus mempunyai kedua poin tersebut diatas, yaitu ESTETIKA dan FILOSOFI.
Tanpa keduanya, sebuah desain hanyalah seperti jasad tak bernyawa (Haiiiyahhhhh!!!!!)

Atau bisa saya simpulkan,
Sebuah produk desain WAJIB memiliki nilai ESTETIKA untuk memiliki harga, tetapi FILOSOFI membuat suatu produk desain menjadi lebih berharga. 
Hendaknya setiap orang yang berhubungan langsung dengan desain, baik designer maupun konsumer paling tidak harus mengetahui kedua hal tersebut agar dapat terwujud suatu produk desain yang bermutu.


Menambahkan nilai filosofi pada sebuah desain tidaklah mudah. Perlu sebuah penalaran yang dalam untuk mewujudkannya. Untuk ukuran komersil, semakin bermakna suatu produk desain, maka harganya juga akan semakin mahal. Anda pasti tahu berapa harga logo Pertamina?


Logo Pertamina ini harganya sekitar US$ 225.000
Sekilas mungkin anda berpikir "Halah, logo begituan mah gue juga bisa bikin dalam waktu se-jam" Tapi sayangnya, dalam dunia desain grafis bukanlah yang tercepat yang akan mendominasi dan menjadi pemenangnya. Desain Grafis sangat kontras dengan hukum rimba. Lalu apa yang membuat logo pertamina itu menjadi sangat mahal? Jawabannya adalah FILOSOFI!!!

Kenapa di negara kita sebuah produk desain dihargai sangat minim? (walaupun tidak semuanya)  Jawabannya karena di negara ini terlalu banyak plagiator yang mengambil atau merubah sebagian ataupun keseluruhan desain orang lain, bahkan lucunya lagi, mereka dengan bangga mengaku-ngaku kalau itu adalah ciptaannya. Saya menulis seperti itu bukan cuma karangan saja, banyak diantara teman-teman dan orang terdekat saya yang masih berperiaku seperti itu!!! Orang-orang seperti itu logikanya akan merasa hasil desainnya dirasa tidak sulit. Kemudian mempublikasikannya baik secara komersil dengan harga murah atau malah meng-gratiskannya. Karena mereka memang tidak merasakan prosesnya.

Desain Grafis adalah seni, harusnya bukan seperti itu caranya.

Di perusahaan-perusahaan percetakan khususnya, Biaya Desain Grafis berpatokan dengan waktu. Tentunya dengan tarif yang minim pula, rata-rata Rp 30.000,- sampai Rp 50.000,- per-jam-nya. Upah untuk pekerja desain-pun rata-rata sekitar Rp 800.000,- sampai Rp 1.500.000,- saja!!! INI MUNGKIN HANYA TERJADI DI INDONESIA SAJA.

Kalau seperti itu caranya, otomatis desainer akan merasa "dikejar-kejar" oleh customer yang berusaha menghemat pengeluarannya untuk hal desain. (Itu naluriah dan masuk dalam satu prinsip ekonomi) dan hasil kerja yang diburu-buru tidak akan maksimal. karena logikanya seperti ini:
Pekerjaan yang dilakukan dengan terburu-buru otomatis hasilnya akan kurang maksimal.
Hasil kerja yang kurang maksimal pastinya harganya akan rendah di pasaran.

Pesan saya selanjutnya, untuk desainer tambahkanlah unsur filosofi sebanyak mungkin kedalam desain yang anda buat. Ibaratnya anda membuat sebuah titik sekalipun, kalau anda bisa menjelaskan apa arti titik itu dan apa hubungan dan pengaruhnya terhadap konsumen anda secara tepat, percayalah anda akan mendapatkan penghargaan khusus. Itulah filosofi, tak ubahnya seperti dunia marketing yang kejam.
Selain itu, jangan pernah memberikan PRICE TAG untuk produk desain anda, khususnya LOGO!! Ini akan sangat merusak profesi kita.


Semoga di negara kita (indonesia) dunia seni grafis semakin di hargai